Di dalam kehidupan akan ada banyak hal yang rasanya tidak adil. Mungkin di antara kalian akan merasakan tidak adil dari hal paling sepele di dalam rumah, antara kakak dan adik, sering sekali merasa ada ketidak adilan. Entah perhatian, kasih sayang, atau porsi secara materi atau barang. Itu baru di dalam rumah. Jika melihat dengan sudut pandang lebih luas lagi, masih banyak ketidak adilan yang lebih besar.
Standar Ketidak Adilan Setiap Tempat Adalah Berbeda
Jika berbicara soal ketidak adilan. Semua orang memiliki standar keadilan berbeda. Dan untuk menerapkan ketidak adilan tersebut sebenarnya cukup sulit. Karena, katakan untuk paling simple, anak kembar, diberikan porsi makan yang sama, diberikan fasilitas yang sama, diberikan kasih sayang yang sama, itu adalah adil. Dan saat kakak adik, untuk menerapkan keadilan, misalnya sih kakak dibelikan mainan a, adik ingin dan diberikan mainan a. Apa rasanya adil? mungkin jika dilihat sekilas, rasanya adil. Tapi tidak.
Si kakak akan merasa ada sedikit ketidak adilan, karena saat dia seusia adiknya, dia belum di berikan mainan tersebut. Tapi adiknya di usia tersebut sudah diberikan maianan tesebut. Nah disini akan dilihat mana yang adil? Sehingga adil itu bisa banyak di artikan. Jika mengambil garis besar, ketidak adilan di Indonesia. Misalnya masyarakat tidak mampu, masyarakat berkecukupan, dan masyarakat elit. Otomatis sebagai presiden harus melakakuan suatu sikap adil yang harus adil kepada semua tingkat masyarakat. Misalnya saat pandemi seperti ini, pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk sembako.
Otomatis pemerintah harus memberikan kepada masyarakat kurang mampu, jika ada lebih, ya pada yang bercukupan. Mungkin bisa dibilang kenapa masyarakat elit tidak mendapatkan. Kan sama-sama masyarakat Indonesia. Tapi jika dilihat dari segi nilai dan kemampuan, mereka masih bisa membiayai diri sendiri bahkan berlebih, ya otomatis sama dengan presiden akan lebih prefer membantu yang tidak mampu dong. Jadi keadilan itu relatif, perlu dilihat lagi dari segi nilai dan kemampuan.