Bagi orang-orang yang optimis, memiliki harapan itu adalah hal penting. Karena dengan memiliki harapan orang memiliki tujuan hidup. Mereka memiliki arah tujuan. Mereka tahu mau kemana mereka. Apa keinginan mereka. Karena setiap orang itu membutuhkan tujuan. Agar hidupnya bisa bermakna, dan memiliki arti. Dan itu yang dilakukan orang-orang ini. Mereka sangat tidak suka orang yang pesimis. Yang sering mengeluh, dan bawaanya semua keluhan saja. Ada perasaan gemas, dimana rasanya ingin mengatakan kepada mereka, jangan manja.
Seorang Yang Optimis Selalu Memiliki Cara Untuk Kembali Bangkit
Orang yang optimis, adalah orang yang keras kepala, dan mandiri. Mereka memiliki keyakinan yang teguh akan sesuatu. Dan mereka tidak mudah menyerah. Mereka senang untuk berusaha. Bagi mereka berusaha adalah tantangan. Dan mereka suka tantangan. Bagi mereka untuk mendapatkan sesuatu itu butuh usaha dan proses. Jika semua terlalu mudah dan instan. Maka akan dengan mudah dan instan juga hal tersebut akan pergi, akan pudar.
Orang optimis memiliki caranya sendiri dalam memberikan semangat untuk dirinya. Dan mereka selalu memiliki cara untuk bangkit. Mereka selalu memiliki cara untuk bisa menjadi lebih baik dan berpikir positif. Mereka selalu berusaha melihat sisi baik akan segala hal. Baik itu pada kejadian buruk sekalipun. Mereka akan berusaha melihat apa sisi baik dari itu. Apa poin plus dari situ. Pasti ada yang bisa kita pelajari dari itu. Sehingga orang yang optimis selalu tahu cara bagaimana untuk bangkit lagi. Dan dia tidak perlu cara yang rumit untuk membuatnya bahagia dan semangat.
Dengan memberikan sedikit semangat, dan memberikan senyum saja pada mereka, mereka bisa menjadikan itu kekuatan untuk mereka kembali semangat menjalani hidup. Mereka orangnya tidak ribet. Tapi mereka sering meribetkan diri dengan segala macam persoalan pemikiran mereka. Sehingga saat sekali seorang optimis merasa sedih, kecewa dan menjadi tidak percaya diri. Tidak percaya dengan segala usahanya. Berarti dia sudah berada di limitnya, dia sudah berada di batas kesabarannya, di batas pengertiannya.