Pengobatan ureterokel (ureterocele) bertujuan untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan memperbaiki aliran urin dari ginjal ke kandung kemih. Pilihan pengobatan bervariasi tergantung pada ukuran ureterokel, tingkat keparahan gejala, dan apakah ada komplikasi seperti infeksi atau kerusakan ginjal. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi ureterokel:
1. Pengawasan Aktif
Pada kasus ureterokel yang kecil dan tidak menimbulkan gejala atau komplikasi signifikan, pengawasan aktif mungkin menjadi pilihan. Ini melibatkan pemantauan rutin dengan pemeriksaan pencitraan dan evaluasi medis untuk memastikan ureterokel tidak memburuk atau menyebabkan masalah baru. Pengawasan ini sangat penting terutama pada anak-anak di mana perkembangan saluran kemih dapat berubah seiring waktu.
2. Pengobatan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Ureterokel sering dikaitkan dengan ISK berulang. Pengobatan dengan antibiotik diperlukan untuk mengatasi infeksi dan mencegah infeksi lanjutan. Pemberian antibiotik profilaksis mungkin direkomendasikan pada beberapa kasus untuk mencegah infeksi berulang.
3. Prosedur Endoskopi
Prosedur endoskopi adalah metode minimal invasif untuk mengatasi ureterokel. Prosedur ini melibatkan penggunaan endoskopi, alat berbentuk tabung dengan kamera dan instrumen bedah di ujungnya, untuk melakukan tindakan langsung pada ureterokel. Beberapa teknik endoskopi yang sering digunakan meliputi:
- Insisi Endoskopi (Endoscopic Incision): Dokter membuat sayatan kecil pada ureterokel menggunakan endoskopi untuk memperbaiki aliran urin dan mengurangi obstruksi.
- Skleroterapi: Zat kimia disuntikkan ke dalam ureterokel untuk mengurangi ukurannya dengan menyebabkan jaringan parut yang mengurangi pembengkakan.
4. Pembedahan Terbuka
Pada kasus yang lebih parah atau jika prosedur endoskopi tidak berhasil, pembedahan terbuka mungkin diperlukan. Ini adalah operasi yang lebih invasif dan melibatkan sayatan di perut untuk mengakses dan memperbaiki ureterokel. Beberapa teknik bedah terbuka meliputi:
- Ureteroureterostomi: Menghubungkan ureter yang terkena ureterokel dengan ureter yang normal untuk memperbaiki aliran urin.
- Reimplantasi Ureter: Mengambil ureter dari posisinya yang bermasalah dan menanamkannya kembali ke kandung kemih pada lokasi yang lebih normal untuk mengembalikan aliran urin yang baik.
5. Nephrectomy atau Partial Nephrectomy
Pada kasus yang sangat parah di mana ureterokel telah menyebabkan kerusakan ginjal yang signifikan dan ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik, nephrectomy (pengangkatan ginjal) atau partial nephrectomy (pengangkatan sebagian ginjal) mungkin diperlukan. Ini biasanya merupakan pilihan terakhir setelah semua upaya untuk menyelamatkan fungsi ginjal telah dicoba.
6. Manajemen Jangka Panjang dan Follow-Up
Setelah pengobatan ureterokel, pemantauan jangka panjang diperlukan untuk memastikan tidak ada komplikasi lanjutan dan bahwa fungsi ginjal tetap baik. Ini mungkin melibatkan pemeriksaan pencitraan rutin, analisis urin, dan tes fungsi ginjal.